Sabtu, 23 November 2019

Konfigurasi WebServer dan Simulasi VLAN pada Cisco Packet Tracer

Hasil & Pembahasan :

Pada praktikum berjudul “Konfigurasi WebServer dan Simulasi VLAN pada Cisco Packet Tracer” kali ini, diminta untuk membuat jaringan web server dan jaringan VLAN. Pada jaringan web server, pada server diberikan source code berbasis html yang kemudian web akan diakses melalui server. Dan pada jaringan VLAN diminta untuk membuat 2 buah lab yang diatur IP Addressnya secara DHCP. Kemudian dihubungkan dengan sebuah switch dengan port yang sudah ditentukan dan ditambahkan dengan router. Dan juga diaturlah jaringan VLAN pada bagian CLI switch dan router.


Prosedur Praktikum :

Jaringan Web Server

1.    Buka aplikasi Cisco Packet Tracer. Kemudian tambahkan sebuah server dan PC.

2.    Sambungkan Server ke PC menggunakan connector.

3.    Aturlah IP Address dari server menjadi 192.168.1.1.

4.    Lakukan hal yang sama pada PC, aturlah IP Addressnya menjadi 192.168.1.2.

5.    Selanjutnya buatlah halaman web menggunakan html pada server. Dengan menambahkan source code html pada bagian services > HTTP, disini dibuat halaman utama dengan nama index.html.

6.    Buat lagi halaman lain yang terhubung dengan halaman utama, disini diberi nama profil.html yang berisikan profil singkat saya.

7.    Tampilan dari halaman utama web berbasis html. Cara membukanya dengan membuka server menuju desktop> web, kemudian masukkan IP Address dari server.

8.    Tampilan halaman web kedua yang berisikan profil singkat saya.


Jaringan VLAN

1.    Buatlah 2 kelas/lab yang masing-masingnya berisikan sebuah server dan 4 niah PC, serta tambahkan sebuah router yang nantinya akan berfungsi sebagai penghubung kedua lab.

2.    Sambungkan semua device menuju switch menggunakan connector. Untuk lab.A, connector menuju antara port 1-10, sedangkan untuk lab.B menuju port 11-20 pada switch.

3.    Atur DHCP pada server lab.B, dengan default gateway 192.168.1.13 (NIM=13).

4.    Atur juga IP Address pada server lab.B dengan192.168.1.1.

5.    Lakukan hal serupa pada server lab.A. Aturlah default gatewaynya menjadi 172.16.10.13 (NIM=13).

6.    Kemudian atur juga IP Address untuk server lab.B menjadi 172.16.10.1.

7.    Selanjutnya masuk pada bagian CLI pada switch. Buat instalasi VLAN pada kedua lab, dengan tahap enable> vlan database > vlan 100 name lab_a > vlan 200 name lab_b> exit> sh vlan. Tampilan sh vlan, dapat dilihat vlan sudah aktif dengan id 100 untuk lab_a dan 200 utnuk lab_b.

8.    Kemudian masukkan port-port yang aktif pada vlan yang telah dibuat pada bagian CLI server, untuk kasus ini masukkan port 1-10 pada vlan 100.

9.    Lakukan hal serupa pada port 11-20 pada vlan 200.

10.    Hasil perpindahan port pada masing-masing vlan.

11.    Atur IP Address PC menjadi DHCP, dan lakukan hal serupa pada setiap computer dari lab.A maupun lab.B.

12.    Tambahkan sebuah router, kemudian sambungkan dengan switch pada port 24.

13.    Masuk ke CLI pada router, kemudian lakukan perintah dibawah ini untuk vlan 100.

14.    Lakukan hal serupa untuk vlan 200 seperti dibawah ini.

15.    Lakukan pengecekan jaringan menggunakan ping. Disini saya mem-ping server dari lab.B dengan IP Address 192.168.1.1 menggunakan server lab.A dan ping berhasil diterima dengan keberhasilan 75%.




Diagnosa dan Troubleshooting Masalah :

Untuk jaringan WebServer, source code html hanya dapat membuat web yang sangat sederhana dan tidak bisa membuat web yang kompleks. Dan untuk jaringan VLAN, dalam memasukkan port dari device menuju switch harus diperhatikan, karena harus sesuai dengan pengaturan CLI untuk mengatur vlan.


Kesimpulan :

  1. Dapat mengetahui cara untuk mengatur konfigurasi web server pada cisco packet tracer dan dapat membuat simulasi LAN pada jaringan sederhana. Dalam kasusu ini mengatur konfigurasi web server dengan sebuah Server dan PC yang kemudian dimasukkan IP Address dan fie HTML untuk mengakses web.
  1. Membuat simulasi jaringanVLAN yang diibaratkan membuat simulasi 2 lab yang memiliki server masing-masing akan tetapi dengan menggunakan switch yang sama untuk meminimalisir fasilitas lab tersebut.
x

Minggu, 17 November 2019

Pengenalan Subnet Mask dan Membuat Jaringan Wireless pada Cisco Packet Tracer

Hasil & Pembahasan : 

Pada praktikum berjudul “Pengenalan Subnet Mask dan Membuat Jaringan Wireless pada Cisco Packet Tracer” kali ini, diminta untuk membuat jaringan DHCP yang terdiri dari 2 kelas/lab, yang dimana setiap kelasnya menggunakan access point yang menghasilkan jaringan wireless. Kemudian disambungkan ke switch yang terhubung dengan server. Dan pada setiap kelasnya dihubungkan oleh sebuah router.



Prosedur Praktikum :

  • Buka aplikasi cisco packet tracer. Buatlah jaringan sebuah kelas yang terdiri dari 4 komputer dan access point. Bisa diberi nama lab.A.
  • Buatlah jaringan sebuah kelas yang sama lagi, dan beri nama lab.B. Kemudian tambahkan switch dan server untuk masing masing kelas. Dan tambahkan sebuah router yang nantinya berfungsi untuk penghubung lab.A dan lab.B.
  • Sambungkan computer dengan access point pada lab.A. Dengan cara buka bagian Physical kemudian matikan computer dan ubah port yang ada menjadi port untuk access point (WMP300N) dan nyalakan kembali komputer.
  • Lakukan hal yang sama pada semua computer yang ada pada jaringan ini. Dan sambungkan pada masing-masing access point.
  • Selanjutnya sambungkan setiap kompunen yang tersisa menggunakan kabel connector. Sambungkan server dan access point ke switch pada setiap kelas, kemudian sambungkan setiap switch ke sebuah router.
  • Aturlah DHCP pada server lab.A, dengan default gateway 192.168.0.13 (Akhir NIM=13) dan subnet mask 255.255.255.0. Kemudian klik save.
  • Aturlah IP Address untuk server lab.A secara static. IP Adressnya adalah 192.168.0.1.
  • Lakukan hal serupa pada server lab.B. Atur DHCP pada server, dengan default gateway 191.168.1.13 (Akhir NIM=13) dan subnet mask 255.255.192.0. Kemudian klik save.
  • Aturlah IP Address untuk server lab.B secara static. IP Adressnya adalah 192.168.1.1.
  • Lakukanlah pengaturan konfigurasi pada router di bagian CLI dengan beberapa tahapan perintah. Ketikkan no, dilanjutkan enable, configure terminal, interface fa 0/0, ip address 192.168.0.13 255.255.255.0, no shutdown, exit, exit, write, dan exit.
  • Ulangi langkah konfigurasi tadi untuk router interface fa 0/1 dan ip addressnya diubah menjadi 191.168.1.13 255.255.192.0.
  • Karena computer yang disambungkan dengan access point langsung memiliki IP Address DHCP. Langsung lakukan pengetesan jaringan menggunakan PING pada Command Prompt. Disini dilakukan pengetasan dari computer n1 pada lab.A yang menge-ping computer a2 dari lab.B dengan IP Address 191.168.0.4. dan ping terkirim yang berarti sukses atau jaringan pada kedua kelas berhasil tersambung.

Diagnosa dan Troubleshooting Masalah : 

Pada saat menyambungkan computer dengan access point terjadi masalah, yaitu  computer pada suatu kelas tersambung ke access point di kelas yang lain. Penyelesaiannya adalah dengan mematikan salah satu access point selama menyambungkan computer ke access point pada kelas pertama.


Kesimpulan :

  • Device yang tersambung wireless dengan access point akan langsung memiliki IP Address DHCP.
  • Penambahan Subnet Mask umumnya dikelompokkan menjadi 3 kelas, yaitu A, B, dan C.

Senin, 11 November 2019

Jaringan Komputer : Jaringan Client-Server dan Jaringan Router pada Cisco Packet Tracer

Hasil & Pembahasan :

Pada praktikum berjudul “Jaringan Client-Server dan Jaringan Router pada Cisco Packet Tracer” kali ini diminta untuk membuat jaringan client-server dan jaringan router. Pada jaringan client-server terdapat 1 server dan 5 client dengan menggunakan DHCP. Dan pada jaringan router terdapat 2 lab dengan gateway yang berbeda yang digabungkan dengan router, sehingga setiap computer dari masing-masing lab dapat terhubung.


Prosedur :

Jaringan Client-Server


  • Buka aplikasi cisco packet tracer. Kemudian tambahkan 1 switch yang nantinya berfungsi sebagai penghubung antara client dan server.


  • Kemudian tambahkan computer/end device sebanyak 5 unit yang nantinya akan berperan sebagai client.
 
  • Hubungkan semua computer dengan switch menggunakan connector.

 

  • Tambahkan 1 server dan sambungkan dengan switch dengan menggunakan connector.
  • Ubahlah service DHCP pada server. Default gateway yang diberikan adalah 192.168.1.1 dan IP Addressnya adalah 192.168.1.0. Angka pada bagian ke-3 adalah jalur masuk (SNMPTN=1).

 

  • Ubahlah config pada setiap computer pada bagian gateway menjadi DHCP.

 

  • Ubahlah IP configuration pada setiap computer menjadi DHCP. Jika failed maka ada yang salah pada pengaturan pada server, dan jika success pengaturan DHCP pada sudah benar dan computer mendapatkan alamat IPnya.
  • Lakukan testing pada salah satu computer ke computer lain menggunakan ping di command prompt. Contohnya disini mem-ping dari computer nan0 ke computer nan1 dengan IP Address 198.168.1.4 dan berhasil.




Jaringan Router

  • Buka aplikasi cisco packet tracer. Tambahkan 1 switch dan 5 unit computer/end devices, kemudian sambungkan semua computer dengan switch menggunakan connector. Jaringan ini bernama Lab.A.
 
  • Atur alamat IP untuk setiap computer, yaitu 192.168.1.10 s/d 192.168.1.14. Dan gateway 192.168.1.13, yang mana angka terakhir adalah nomor urut pada NIM.
 
  • Tambahkan lagi 1 switch dan 5 unit computer/end devices, kemudian sambungkan semua computer dengan switch menggunakan connector. Jaringan ini bernama Lab.B.
 
  • Atur alamat IP untuk setiap computer, yaitu 192.168.0.10 s/d 192.168.0.14. Dan gateway 192.168.0.13, yang mana angka terakhir adalah nomor urut pada NIM.
 
  • Tambahkan 1 unit router, kemudian sambungkan dengan kedua switch pada setiap Lab menggunakan connector.
 
  • Lakukan pengaturan konfigurasi pada router di bagian CLI dengan beberapa tahapan perintah. Ketikkan no, dilanjutkan enable, configure terminal, interface fa 0/0, ip address 192.168.1.13 255.255.255.0, no shutdown, exit, exit, write, dan exit.
 
  • Ulangi langkah konfigurasi tadi untuk router interface fa 0/1 dan ip addressnya diubah menjadi 192.168.0.13.
 
  • Lakukan testing pada salah satu computer dari suatu lab ke computer pada lab lainnya menggunakan ping di command prompt. Contohnya disini mem-ping dari computer n1 dari Lab.A ke computer a1 dari Lab.B dengan IP Address 198.168.0.10 dan berhasil.




Diagnosa dan Troubleshooting Masalah : 

Masalah pada saat praktikum bagian jaringan client-server adalah saat mengubah IP Address computer dari static ke DHCP mengalami kegagalan. Dan masalah pada bagian jaringan router adalah pada saat di-ping tidak sampai ke computer yang dituju.


Kesimpulan Percobaan :

  • Membuat jaringan client-server memerlukan setidaknya 1 unit server dan beberapa unit client. Pada server akan diatur DHCP yang IP Addressnya dapat digunakan untuk setiap client.
  • Membuat jaringan Router memerlukan setidaknya 2 kelompok/lab jaringan yang berbeda gaeteway, sehingga dapat disambungkan oleh router yang kemudian diatur pada bagian CLI.