Selasa, 17 Desember 2019

Konfigurasi Dasar Linux Debian

Hasil & Pembahasan Praktikum :

Pada praktikum berjudul “Konfigurasi Dasar Linux Debian” kali ini membahas tentang  konfigurasi dasar Linux debian menggunakan debian OS (Operating System)  di VirtualBox . Linux Debian merupakan sistem  operasi yang fungsinya bisa sebagai server jaringan atau pengatur proses jaringan seperti router dan yang lainnya.

Prosedur Praktikum :

1.   Login menggunakan su atau root ( sebagai admin ) dan masukan password yang telah di buat.
 

2.    Menambahkan Ip di debian dengan perintah “nano /etc/network/interfaces” dan lakukan konfigurasi dengan alamat ip yang telah di tentukan lihat gambar dibawah, kalau sudah selesai lakukan save dengan menekan CTRL+O dan lakukan restart dengan perintah “service networking restart” sampai muncul pesan OK.
 

3.    Lakukan Pengecekan apakah sudah berhasil melakukan konfigurasi ip dengan perintah “ifconfig eth0” (ip dhcp dari isp internet atau sumber)  dan “ifconfig eth1” (ip server yang kita konfigurasi untuk ke port client) , maka akan muncul pesan ip yang telah terkonfigurasi tadi kalau tidak sesuai maka ulangilah langkah diatas.
 

4.    Mengaktifkan Routing pada debian buka file sysctl.conf dengan perintah seperti dibawah ini, lalu buka pagar untuk mengaktifkannya menjadi “net.ipv4.ip+forwar=1”.
 

5.    Berikutnya routing antara eth0 dan eth1 agar saling terhubung dan mendapatkan internet, buka file rc.local lalu tambahkan di dalamnya seperti gambar dibawah, kalau sudah selesai lalu save keluar meneukan CTRL+O.
 

6.    Agar file rc.local tidak hilang saat di restart maka lakukan save seperti gambar dibawah.
 

7.    Melakukan DHCP Server agar klien mendapatkan ip secara otomatis, lakukan penginstalan dengan perintah “apt-get install dhcp3-server” , masukan CD instalasi dan enter tunggu hingga prosesnya selesai.
 

8.    Mengaktifkan konfigurasi DHCP buka file dhcpd.conf dengan perintah “nano /etc/dhcp/dhcpd.conf”, kalau sudah terbuka maka hilangkan tanda # seperti pada gambar dibawah untuk mengaktifkan fitur DHCP dan isi dengan ip dan alamat sesuai yang anda bikin di awal tadi bisa lihat gambar dibawah.
 

9.    Menentukan port yang ingin dibagikan akses dhcpnya, buka file isc-hcp-server lalu isikan di bagian bawah INTERFACES=”eth1” tergantung anda ingin membagikannya di port mana  kalau sudah selesai keluar dan save peritnah CTRL+O , jangan lupa untuk merestartny a setelah mengkonfigurasi dengan perintah “service isc-dhcp-server restart” sampai muncul tulisan OK.
 

10.     Lakukan pengecekan ke client (windows) , setting ip windows menjadi dhcp lalu cek apakah ip sesuai dengan range yang telah ditentukan tadi, disana mendapatkan ip 192.168.100.8 berarti ip yang didapatan sesuai karena range saya tadi memulai dari ip 192.168.100.8 - 192.168.100.15.
 

11.     Tes ping antara client dan sever , disini saya memping dari client (windows ) ke server (debian).
 

12.     Membuat DNS (Domain Name Server), yang pertama lakukan instalasi paket dnsnya dengan perintah “apt-get install bind9” masukan cd dan tekan “y” jika ada pertanyaan.
 

13.     Masuk ke folder bin yang telah terintall tadi degan peritnah “cd  /etc/bind” lalu cek menggunakan ls untuk melihat isi file apa saja yang ada disana,  buka file named.conf,default-zones disana kita menulis scrip konfigurasi dns agar terbaca antara dns dan ip nya bisa dilihat dibawah, lalu copykan skrip file db.lcoal ke db.nanda (terserah mau namanya apa disana kita membut file skrip tersendiri” dan copykan antara db.127 ke db.192.
 

14.     Edit Skrip konfigurasi yang telah di copykan tadi, buka file db.nanda dengan perintah “nano db.nanda” lalu edit seperti dibawah untuk localhost adalah domain yang ingin kita gunakan disini saya mengambil conto degan domain nanda.com dan  rubah ip 127.0.0.1 dengan ip server atau ip yang ingin kita jaikan sebagai alamat domain  kalau sudah simpam dan keluar CTRL+O, setelah itu edit file yang satungan lagi buka file “nano db.192” lakukan konfigurasi sama sajaseperti diatas bedanya cuman ada di bagian paling bawah tulisan dengan membalikkan ip yang telah di seting misal 192.168.100.7 maka balikan menjadi 7.100.168 dia hanya mengambil 3 okter terakhir lalu save dan keluar CTRL+O.


15.     Menambahkan alamat ip server di file resolv.conf buka dengan perintah “nano /ect/resolv.conf” lalu tambahkan seperti gamabar dibawah lalu save dan keluar.
 
16.     Kalau semuanya sudah lakukan restart dengan perintah “service bind9 restart” maka dia akan menstop dan menmulai kembali sampai muncul pesan OK.
 

17.     Lalu cobalah untuk mencek apakah benar sudah terkonfiguarsi dan terbaca dengan benar  menggunakan perintah “nslookup nanda.com” doamin yang kita beri maka akan muncur name dan address server dan coba lakukan ping kalau bertulisan reply maka konfigurasi berhasil kalau ingin memastikan coba buka windows (client) dan tulisakan hal yang sama kalau yang keluar tidak sesuai maka ulangi langkah karena sedikit saja menambah titik atau koma konfigurasi tidak terbaca.
 


 Diagnosa dan Troubleshooting Masalah :

Tidak dapatnya ip DHCP Server ke client, maka hal pertama adalah melakukan pengecekan file di skrip dhcp.conf lihat lagi karena sedikit aja typo maka skrip tidak berjalan dan file isc-dhcp-server disana sangat rawan terjadi karena disana menentukan jalur port yang ingin di berikan dhcpnya, yang terakhir coba atur konfigurasi di virtualbox buka berkas lalu Preferensi dan nonaktifkan fungsi Server DHCP nya karena disasa di mesin virtual otomatis memberikan dhcp ke client maka nonaktifkan saja maka masalah selesai.

 Kesimpulan Percobaan :

Debian adalah sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka secara gratis yang fungsinya bisa sebagai server jaringan atau pengatur proses jaringan seperti router, cocok digunakan untuk pemuatan server dan administarsi jaringan. Untuk instalasi konfigurasi dasar debian dapat dilakukan menggunakan Linux Debian dan sejenisnya. Debian didesain gratis  walau memahaminya cukup rumit karena menggunakan CLI tetapi dalam sistem keamanannya atau securitynya sangat kuat bahkan jarang masuk virus dan sangat baik digunakan untuk keperluan administrasi jaringan komputer seperti merancang dan membangun sebuah sistem jaringan komputer skala kecil hingga yang kompleks sekalipun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar